Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat pagi, Selamat siang,
Selamat sore, dan Selamat Malam Reader. :) :) :)
Oke,
back with us, Ai IV Community. To the point aja yach. Pada kesempatan kali ini
kami akan berbagi ilmu tentang sejarah mojokerto yakni Makan Troloyo.
Berbicara mengenai Mojokerto bagi seorang
penyuka sejarah, hanya situs candi, peninggalan kerajaan terbesar di Indonesia,
Majapahit dan situs Trowulan. Makam Troloyo tidak pernah saya dengar
sebelumnya. Bahkan ketika saya berkunjung ke Mojokerto ketika liburan sekolah
MI(sederajat dengan SD) dulu, yang di adakan para dewan guru untuk mengenang
jasa pahlawan islam kita. saya ingat hanyalah candi dan museum. Ketika
terjadi penolakan pembangunan Pusat Informasi Majapahit, sayapun
merasa heran toh banyak sekali tanah kosong. Malam ketika saya mengunjungi
makam Troloyo itulah saya buktikan bahwa semua itu salah. Bahkan pemberitaan di
media massa tampak luput memberitakan mengenai komplek makam Islam kunoTroloyo
yang luar biasa luas. Makam Troloyo, Mojokerto menyatu dengan kawasan Majapahit
bahkan letaknya dekat dengan Pendopo Agung Majapahit.
Lokasi Kompleks Makam Islam tua, Tralaya
terletak di Dusun Sidodadi, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten
Mojokerto. Daerah ini kurang lebih 15 km di sebelah barat kota
Mojokerto. Makam Troloyo atau makam Tralaya merupakan situs pekuburan
Islam kuno di areal kerajaan Majapahit. Tralaya berasal dari kata Sentra
dan Pralaya. Sentra berarti Tegal (tanah lapang), sedangkan Pralaya/laya
berarti rusak/mati. Kedua kata disingkat menjadi Tralaya yang berarti tanah
lapang untuk orang mati (Pekuburan / Makam).
Dengan berkunjung ke makam Troloyo atau makam Tralaya, dapat dirasakan dan dibuktikan tentang adanya komunitas muslim di dalam kota kerajaan Majapahit. Bukti ini di dukung oleh sumber tertulis berupa Kidung Sunda yg menguraikan tentang Pasukan Kerajaan Sunda yg akan mengantarkan puteri Raja Sunda sebagai calon pengantin untuk Raja Hayam Muruk. Pasukan terdiri dari 4 orang utusan diiringi 300 orang punggawa. Utusan ini masuk ke ibukota Majapahit dan berjalan ke arah selatan sampai Masjid Agung yg terletak di Palawiyan, selanjutnya berjalan lagi ke arah Timur dan Selatan. Tanda adanya Mesjid agung itulah yang menguatkan adanya komunitas Islam di Majapahit.
Dengan berkunjung ke makam Troloyo atau makam Tralaya, dapat dirasakan dan dibuktikan tentang adanya komunitas muslim di dalam kota kerajaan Majapahit. Bukti ini di dukung oleh sumber tertulis berupa Kidung Sunda yg menguraikan tentang Pasukan Kerajaan Sunda yg akan mengantarkan puteri Raja Sunda sebagai calon pengantin untuk Raja Hayam Muruk. Pasukan terdiri dari 4 orang utusan diiringi 300 orang punggawa. Utusan ini masuk ke ibukota Majapahit dan berjalan ke arah selatan sampai Masjid Agung yg terletak di Palawiyan, selanjutnya berjalan lagi ke arah Timur dan Selatan. Tanda adanya Mesjid agung itulah yang menguatkan adanya komunitas Islam di Majapahit.
Sekian informasi tentang sejarah Mojokorto
kali ini... Semoga Bermanfaat. J